Sabtu, 07 Maret 2015

kenangan melacca, malaysia

Malam ini kembali lagi sy dilanda rindu tak terperi dengan mama, memang tidak pernah habis rindu ini untuk mama. Dan seperti biasa bila rindu sy mencoba mengumpulkan memory2 indah jalani hari dengan mama dan di blog inilah wadah sy luapkan semua. Mungkin dengan mendeskripsikan kenangan masa lalu adalah cara terbaik untuk mengulang kenangan yg tak akan mungkin bisa terulang.
Cerita ini bermula ketika sy menemani mama bertolak ke negeri seberang malaysia tepatnya malaka. Sy mengalami euforia yang luar biasa sewaktu temani mama ke negeri seberang, waktu itu kira-kira 5 tahun yang lalu. Maklum itu adalah kala pertama sy menginjakkan kaki di negara orang, ups sy ralat itu pertama dan terakhir sy. Yaa..setelah saat itu sy belum pernah lagi sekedar berobat atau pelesiran ke negara tetangga karena memang tidak ada tujuan khusus kalo sekedar liburan mungkin belum saatnya (baca: gak ada duit!!).
Perjalanan ke malaysia pada saat itu memang udah berkali-kali sy minta ke mama untuk ikut. Biasanya mama perginya bareng sm papa sy ato nenek, mamanya mama. Akhirnya demi anaknya yang katro ini mama kabulkan permintaan sy untuk ikut, setelah passport selesai sy berangkat berdua dengan mama.
Waktu itu pagi sekali kira jam 07:00 keberangkatan kapal pertama dari pelabuhan international di kota sy. Papa dan oom hanya mengantar sampai ke dalam kapal, kemudian kapal bertolak ke pelabuhan stulang laut malaysia dengan waktu tempuh kira-kira 2 jam. waktu itu ombak lumayan bersahabat, namun mama sy masi ingat sekali tampak lesu dan tidak seberapa bersemangat, ya mama memang tidak seberapa fit, beda 360 derajat dengan sy yang semangat 45. Melongo2 di kapal sambil nonton dvd tau-tau kapal uda sandar aja di pelabuhan stulang laut sy yang waktu itu sehat dan bugar jadi tukang angkat koper, yaaa...walau sy sedikit tidak tau diri karena menganggap perjalanan untuk berobat itu bagian dari jalan2 namun sy cukup tau diri keberadaan sy adalah untuk melindungi dan membantu mama sy. Koper yang berat menjadi ringan ketika animo liburan udah di depan mata. Pas nyampe bingung deh harus menuju jalan yg mana karena mama uda sering bolak balik mama lebih sigap dari sy. Keluar pelabuhan pake lift terus masuk terowongan yang nyambung ama hypermart. Singgah di counter hp buat beli sim card buat ngabarin orang rumah kalo udah nyampe dan buat komunikasi selama di malaysia. Beberapa saat jalan sambil liat kanan kiri ky suasana mall. tiba-tiba udah di tempat menuggu taxi, yaa kami memang harus melanjutkan perjalanan dari johor bahru menuju malaka dengan tujuan rumah sakit mahkota. Kami menuju terminal untuk menunggu bus menuju melaka. Orang malaysia identik dengan bahasa melayu dan kota sy memang kota tanah melayu. Jadi sy uda terbiasa aje dengan logat orang malaysia walau melayunya di mix ama keminggris.
 Di terminal bus tertata rapi dan sangat layak jalan bahkan ada yang mewah semua berjejer sesuai urutannya dan sangat tepat waktu. Ketika jamnya berangkat meski hanya 2 penumpang juga bakal tetap lanjuttt jalan.
Di terminal gak terasa perut keroncongan dan sy pun minta mama belikan 6 donuts aneka rasa. masi ingat banget waktu itu donutsnya di kemas dalam kotak dengan gambar tokoh upin dan ipin, icon kids cartoonnya malaysia. Sembari nunggu bus dengan no yg tertera di tiket kami duduk cantik sambil cerita, sambil makan, sambil memperhatikan orang berlalu lalang. Nampaknya diantara penumpang lain ada yg hendak pulang kampung, pulang kerja dan pulang kuliah. Makan 1 2 donuts busnya sampai dan sy tergopoh gopoh narik koper beberapa kali mama menawarkan diri namun sy tetap keras hati pengen bawa sendiri kopernya.
Dari terminal menuju ke melacca kira2 4 sampe 5 jam gitu kalo ga salah. Mata sy di manjakan jalan protokol yang apik. Pemandangan kiri kanan yg bersih dan tentu saja jumlah mobil dan motor yang tidak membludak sampe macet. Sampe di bus station melacca di lanjut mencari taksi untuk sampai tujuan utama. Pak cik mahkota hospital ye, aba aba dari mama kepada si bapak supir taksi. Taksi pun melesat. O yaa kalau di malaysia bilang ac (air conditioner) di singkat jd acon(baca:ekon). Kebetulan di hari sy ke melacca akan ada perayaan devaali jd jalan2 banyak hiasan2 bunga dan banyak juga becak yang di hias dengan bunga warna warni dan keliatan jd unik banget. Kami menuju ke penginapan mungkin bisa di sebut hostel kali ya, karena tampilannya tidak semewah hotel pada umumnya, seingat sy tarif permalam RM50, fasilitasnya lumayan ada 2 ranjang, kamar mandi di dalam dan bersih banget, ac, dan tv. Kebetulan kami tempati bagian depan yg ada jendela besar untuk sy sekedar melongo ke bawah dan melihat aktifitas masyarakat di pagi hari berlalu lalang. Sy perhatikan pukul 6 pagi masi gelap banget dan sepi banget pada waktu itu dan aktifitas bener2 hidup ketika pukul setengah 8. Sy dan mama bergegas ke rumah sakit yg terletak di belakang penginapan kami sarapan sebentar dan bertemu beberapa pengunjung asal indonesia yg hendak berobat juga.
Kesedihan sy rasakan ketika di rs kami harus menukarkan uang yg kami punya dalam mata uang ringgit untuk melakukan kalau ga salah MRI dan pemeriksaan lain anjuran dokter dan itu dalam jumlah yang tidak sedikit. Memang pengobatan di LN jauh lebih mahal daripada di negeri sendiri.
Sy jg sempat melihat anak2 perawat yang mungkin magang di rs, sy jd terpikir ooh begini anak2 kesehatan di malaysia ini yaa tidak jauh berbeda di indonesia..hehehe seragamnya nuansa putih ada les orange di baju dan jilbabnya dan mereka bergerombol ketika hendak pulang.
malam harinya walaupun mama lagi ga fit sy merengek untuk jalan2 ke mall yg bisa di tempuh dengan jalan kaki. Sesudah makan malam nasi goreng kampung kamj bergegas ke mall kira2 100 meter. Berkeliling mall sy ttp aja ingat oleh2 untuk adik tercinta diruma wajtu itu sy belikan bandana dan jepitan2 lucu dam sy sendiri merengek untuk di belikan tas masi ingat sekali waktu itu harganya RM100 kalo di hitung dalam kurs rupiah waktu itu kira2 300 rb harga tas tersebut. Senang bukan kepalang tasnya langsung di pakai saat itu juga. Pulangnya malam sudah hampir larut tapi mama mengajam keliling dengam becak hias..sungguh pengalaman yg luar biasa. Di saat semua orang hampir terlelap kami berkeliling dengan becak hias melewati pemukiman rumah warga, gereja, tempat karaoke, dan mall. Sembari bercerita dengan si bapak tukang becak dan sesekali si bapak turun untuk mendorong becak ketika tanjakan. Walau hanya berkeliling dengan becak sy senang sekali karena itulah kenangan terakhir sy menghabiskan malam di malaka bersama mama tersayang..
maa..
Kk masih terus  memohon kepada yg esa agar satu masa nanti kita di pertemukan dalam keadaan sebaik2nya tanpa perubahan apapun dan kita berpelukan erat..sangat erat sambil menangis bahagia..



1 komentar:

  1. Waktu Itu, Mungkin Masih SMA Yah....?

    Udah Jalan-jalan Ke Luar Negri....

    Siipp...
    ;)

    BalasHapus