Minggu, 21 Juni 2015

sebuah proses

Akhir2 ini sy gelisah galau merana. Bagaimana tidak, diusia 24 tahun ini sungguh banyak yang harus di benahi. Hmmmm, Karier jadi fokus utama sy yg pengen sy curhatin di media ini.

Kalo sy pikir-pikir kayanya sy bukan termasuk orang yang malas berusaha, nyatanya sebulan setelah wisuda'an sy sudah giat bekerja, bukan pula sejenis orang yang memilih2 pekerjaan wong kerjaan sy saat itu cm karyawan di sebuah klinik bidan dengan jadwal ekstrem.
Toh semua sy jalani dengan riang dan gembira meski tanpa limpahan materi!!

Membangun karier dari 0. Iya beneran loh dari nol, pahit2nya hidup sedikit banyak udah banget di rasain. Tapi kok masih gini2 aja ya..ga ada perkembangan yg berarti. Bulan demi bulan. Tahun demi tahun silih berganti. Karier bukannya semakin menanjak, tapi stag aja diem di tempat. Ga ngerti ini karena usahanya kurang gigih, sedekahnya kurang lancar dan konsisten atau berdoanya kurang kenceng. Mungkin perpaduan dari semuanya!!!

Berikut ulasan point2 yang kian gencar membuat sy GEGANA (gelisah galau merana).

Awal kepulangan sy setelah menempuh pendidikan d4 kebidanan pendidik di surakarta, tak dpt dipungkiri kebahagiaan menyelimuti diri ini. Secara pergi merantau untuk pertama kalinya dan pulang membawa ijazah gimaana ga seneng coba. Tapi, namanya hidup ga adil dong seneng terus menerus.
3 bulan kepulangan ke kota asal.sukses membuat sy ke posisi galau kembali. Rencana emang udah disusun sedemikian rupa, namun ternyata yg terjadi tidak sesuai rencana. Tawaran pekerjaan yang di inginkan belum ada yang mendekat. Lamaran pun sudah di campak sana sini, sempet ada tawaran di kampus lama sy, tempat dimana sy kuliah d3 kebidanan. Tawaran untuk menjadi tenaga pengajar namun secara halus sy tolak, bukaaaan..bukannya sy ga mau..tapi sy merasa belum pantas dan tidak pede untuk menjadi tenaga pengajar. Walaupun sy mengambil d4 kebidanan pendidik dan di bekali secara singkat ilmu untuk mengajar. Sy sepertinya harus lebih banyak lagi pengalaman kalau memang nanti akhirnya bergabung di institusi pendidikan, pikir sy saat itu.

Saya lebih memilih bergabung lagi menjadi karyawan di sebuah klinik bidan, mungkin orang2 pada komentar dalem hati
"apa gunanya ijazah d4 kalo lagi lagi berada di lingkungan klinik bidan. Sayang dong udah kuliah jauh2 ga di manfaatin ijazahnya"
Tapi sy tetep keukeh..mana ada sih yang sia2 di dunia ini. Sy abaikan omongan2 orang. Pokoknya sy itu mengejar pengalaman sebanyak2nya Dan selalu merasa haus pengalaman.
3 bulan waktu bergulir di klinik bidan, saya mendapat tawaran untuk bekerja sebagai honor di sebuah puskesmas. Dengan sedikit drama sy akhirnya meninggalkan klinik bidan tsb. kenapa sy menyebutkan ada drama karena sang empunya klinik agak keberatan kalo sy harus pindah ke tempat lain. Mengingat gonta ganti pegawai membuat suasana kerja jadi kurang nyaman dan kedekatan yang terjalin antara sy dan empunya klinik sudah seperti keluarga. Makanya beliau sangat menyayangkan kepergian sy. Namun sy tidak patah arang, sy tetap harus melangkah. Ibarat menaiki anak tangga sy harus naik lagi ke level berikutnya. Untuk itulah sy putuskan untuk menerima pekerjaan sebagai honor puskesmas

sy akui sebagai honor puskesmas tidaklah menjanjikan secara financial, tetapi memperkaya lingkungan dan wawasan sy. Pertemuan dengan orang2 baru seperti kepala dinas dan jajarannya, seluruh staf puskesmas, dan masyarakat wilayah kerja puskesmas. Juga Sedikit banyak sy mendengar issue2 terkini dalam ruang lingkup pemerintahan, beberapa lowongan pekerjaan yang hanya orang dalam saja yang tahu, juga hubungan baik dengan beberapa dokter dan tenaga ahli lainnya. Pun ilmu yang sy punya di bawah pengawasan para senior bisa saya terapkan secara mandiri tidak seperti di klinik yang tugas sy hanya membantu, contohnya:membantu persalinan oleh sang empunya klinik.

namun apakah sy harus puas dengan honor puskesmas...tidak, honor puskesmas bukan titik aman dalam karier sy.
Setelah hampir setahun di puskesmas, membuat sy harus berpikir keras apa tindakan selanjutnya yg harus sy lakukan.

Awal perjuangan karier setelah pendidikan d4 sebenarnya sudah di mulai pertengahan tahun lalu, sy mengikuti perkembangan terkini tentang penerimaan calon pegawai negeri sipil, hari demi hari pantengin koran harian untuk membaca perkembangan pelaksanaan cpns secara online besar2an se-indonesia. Namun, tiap daerah memiliki kebijakan kuota masing2. Cpns menjadi top news koran lokal dan media online. Sy yang biasa ogah2an baca koran, mendadak kerajinan karena tentunya gak mau kehilangan info2 terkini.
Tahap demi tahap terlewati mulai dari stimulasi CAT secara besar2an hingga pendaftaran online.
Oya pendaftaran online untuk daerah saya sendiri ribetnya kagak ketulungan pemirsah. Bener2 harus teliti dan hati2 Bahkan beberapa pada gagal untuk pendaftaran online yang masalah koneksi internet lelet, salah memasukkan nomor induk KTP Yang membuat fatal, dan beberapa masalah teknik lainnya. untungnya pendaftaran online sy berjalan lancar.
sy memilih mengikuti cpns di sebuah kabupaten provinsi kepulauan riau. Dengan pertimbangan formasi yg tersedia dan segala macemnya. Untuk sampai ke daerah itu saja sy harus menyeberangi lautan selama 5 jam. Sy tidak memiliki siapapun di kota tsb. Hanya ada beberapa temen. Temen inilah yg berjasa membantu sy kesana dan kemari (makasi kawan!). Hampir setiap hari sy latihan soal tertulis maupun online. Menghapal UUD 1945 dan printilan2 lainnya. Tapi apa mau di kata pada akhirnya sy gagal. Sy pulang dengan tangan kosong dan pikiran hampa. Kynya lagunya sheila on7 manjadi pengiring kepulangan sy. Liriknya yang begini..
aku pulang..
tanpa beban..
kuterima..
kekalahanku..
*tissuemanatissue* :(

Dengan agak sedikit payah sy mencoba untuk move on serta mengambil hikmah dari semua yang terjadi..mungkin karena sy berharap, jd ketika gagal agak susah memang mengumpulkan hati yg berkeping-keping.

usailaah sudah cerita cpns..

Baru2 ini sy mengikuti lagi perekrutan honor blud sebuah rsud di kota sy. Perjalanan panjang sudah sy lalui mulai dari test tertulis, tes keterampilan, wawancara dan psikotest. Sy berhasil melewati itu semua. Tetapi ooh tetapi..di saat sy akan melakukan orientasi di rs tersebut di sampaikan bahwasanya ada permasalahan internal rs sehingga orientasi di pending, belum tau sampai kapan, dan sy telah menunggu selama 3 minggu. Takut kalau tiba2 perekrutan itu di batalkan. Sementara sy sudah berharap bangett :(

Di lain kesempatan sy mengikuti perekrutan blud rsup dan ternyataa tidak lulus adm sajaaa, karena kelalaian sy melampirkan fotocopy ijazah yg tidak legalisir asli.

daaaaannn sekarang galau berat apakah sy harus memanfaatkan ijazah d4 sy untuk melamar pekerjaan sbg tenaga pendidik. Padahal sy sadar betul sy tidak ada ketertarikan di bidang itu.

Terimakasih sudah mw mendengar curhatan sy...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar